Nurin Meidina. Gadis berusia 23 tahun, belum menikah dan selalu menyendiri. Seorang staf akuntan di suatu perusahaan yang mengidap deep thinker. Menurutnya masa lalu yang dia miliki sungguh miris. Tak ada teman yang benar-benar menganggapnya seorang teman. Selalu dianggap aneh, sensitive, introvert, pelupa, pemarah dan hal buruk lainnya. Tetapi tak banyak juga yang menganggapnya mandiri, bijaksana, cerdas, unik hingga kadang membuat dirinya terlena.
Selalu gagal jika akan melanjutkan hubungan yang serius. Laki-laki selalu mengaggap dirinya terlalu berpikir berlebihan terhadap masalah sepele dan menurut mereka itu akan mengganggu hubungan yang mereka jalani. Sudah 3 kali dia merasakan kegagalan dalam proses taaruf. Dan semuanya dengan alasan yang sama.
Hidupnya mulai sedikit berubah ketika dia menemukan jati dirinya dan berteman baik dengan Lina dan Yesa. Mereka berdua telah sedikit banyak merubah mindset dari Mei sendiri. Mereka menjadi teman tersegalanya bagi Mei. Selalu mengajarkan bahwa hidup tak sesulit itu jika kita menjalaninya dengan ikhlas.
Tetapi sifatnya sedikit kembali ke setelan pabrik ketika dia diminta menjadi sekretaris sementara oleh bos nya. Bos baru lebih tepatnya. Menurut Mei, Pak Dewa adalah seorang diktaktor, otoriter dengan segala kesombongannya.
Lantas bagaimana Mei bisa menjalani kehidupan dan pekerjaannya? Apa dia akan sanggup dengan kelakuan Pak Dewa yang seenaknya sendiri?
-04 Agustus 2024