Masa lalu mengajarkan Wisnu untuk tidak mudah menyerahkan hati pada siapapun, kecuali pada Dea, gadis kecil yang selalu mendominasi waktu, hati dan pikirannya. Anak gadis yang selama ini menjadi alasannya untuk tersenyum sudah menggenggam hati Wisnu sejak kehadirannya sepuluh tahun lalu. Masa lalu juga mengajarkan Kenes untuk tidak mempercayai semua orang. Dikhianat dan ditinggalkan seolah menjadi bagian dari hidupnya selama ini. Hingga pertemuan dengan Dea yang membuat Kenes melihat sesuatu dibalik semua sedih dan amarah di hatinya. Bagi keduanya, cinta tidak datang tiba-tiba atau secara tidak sengaja. Karena bagi Wisnu dan Kenes, cinta datang di pertemuan ketiga.