Under The Same Sky
  • Reads 315
  • Votes 20
  • Parts 5
  • Reads 315
  • Votes 20
  • Parts 5
Ongoing, First published Aug 05
Di bawah langit yang sama, cerita kita berjalan dengan alurnya masing-masing.
Di bawah langit yang sama, aku dan kamu memiliki dunia yang berbeda.
Dan di bawah langit yang sama, kesalahan ini mulai tercipta.

"Aku ngga akan pernah dan ngga akan mau jauh dari kamu, Dira"
-Randika Albiansyah

"Tapi ini salah, Bian"
-Indira Salsabila

Entahlah, kini yang Dira dan Bian sadari, di bawah langit yang sama, rasa yang mereka miliki tumbuh pada orang yang salah.
All Rights Reserved
Sign up to add Under The Same Sky to your library and receive updates
or
#9pasar
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.