[Seri terakhir dari 'Doble Kill' Series]
***
Juna tidak pernah menganggap kalau hidup itu ribet. Di antara teman-temannya, Juna adalah manusia paling selow dan membiarkan hidupnya mengalir seperti air. Selama ini pun, hidupnya aman-aman saja, tidak pernah ada masalah yang membuat hidupnya gonjang-ganjing.
Namun, kehidupan selow Juna mulai terusik saat dia berada di tingkat akhir perkuliahan, yang berawal dari skripsi. Saat semua teman-temannya sudah hampir separuh perjalanan, Juna masih belum memulai apa-apa.
Tidak berhenti di sana, Juna juga harus dihadapkan pada masalah keluarga. Abangnya tiba-tiba berulah yang membuat semua orang murka. Seakan belum cukup, bukannya bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan, Abangnya Juna memilih untuk kabur dari rumah dan menghilang sampai sekarang.
Bertahun-tahun berlalu, hidup Juna mulai tertata lagi, kembali seperti sedia kala. Namun, sepertinya memang kata selow sudah tak lagi cocok bersanding dengan Juna sejak era skripsi sialan itu. Entah dari mana asalnya, dan bagaimana asal-usulnya, mendadak Juna harus bersinggungan dengan anak kecil berusia hampir empat tahun bernama Azura.
Begitu melihat Azura, jantung Juna langsung berdetak kencang dan perasaannya jadi tak nyaman. Apalagi saat Azura berlari ke arahnya sambil berseru, "Papih!"
Juna ingin mengelak, tapi setelah dilihat dengan lebih detail lagi, wajah Azura memang mirip sekali dengannya dan mendadak ingatan tentang masa lalu menghantamnya dengan telak!
[]