Story cover for Langit Tak Mengizinkan Kita Berteduh by varshareyn
Langit Tak Mengizinkan Kita Berteduh
  • WpView
    Reads 340
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 21
  • WpView
    Reads 340
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 21
Ongoing, First published Aug 06, 2024
Mungkin, kelak di waktu yang tak kita duga, di tempat yang tak pernah kita rancang, semesta diam-diam mengatur pertemuan kita sekali lagi. Bukan sebagai dua yang pernah saling memiliki, tapi sebagai dua hati yang pernah saling mencari-dan kini hanya mampu saling pandang dari kejauhan.

Tak ada kepastian apakah kita akan menyapa, berbasa-basi, atau memilih diam sembari menelan tanya, bagaimana bisa jarak tumbuh begitu luas di antara dua yang pernah sedekat itu.

Jika itu terjadi, kau akan menyebutnya apa?
Kebahagiaan?
Atau ironi?
All Rights Reserved
Sign up to add Langit Tak Mengizinkan Kita Berteduh to your library and receive updates
or
#667relationship
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Fatamorgana  cover
Tulisan Sastra✔ cover
Endless Summer [TAHAP REVISI] cover
All The Small Thing cover
SENJA UNTUK SAGARA cover
ANGKASA cover
AMERTA : The Last Embrace cover
SCHOOL DEATH (END) cover
ASRAR| cover
DALAM DIAM ADA RASA cover

Fatamorgana

23 parts Complete Mature

Teruntuk Yang Tak Bisa Ku dekap Utuh. Andai kata, Perasaan itu akan ada dan abadi di antara dua manusia. Mereka akan saling memahami dan bukan saling membelakangi. Andai saja mencintai ku dan mencintai mu dengan cara sederhana, dan apa adanya. Bukan dengan paksaan dan tekanan. Kita itu seperti awan dan langit. Akan terlihat indah dan seolah olah tengah berpelukan jika dilihat dari Bumi. Padahal Tidak. Kita tidak pernah dan mungkin tidak akan pernah seperti itu. Karena di antara kita, terbentang jarak yang begitu panjang. Aku Dan Kamu itu dekat, namun sampai kapanpun, mungkin tidak akan bisa saling mendekap. Aku dan Kamu itu seperti Awan dan Langit. Namun, tidak akan pernah bisa menyatu dan melebur menjadi satu. Kita itu dua manusia yang rotasi kita sering bersinggungan. Sehingga untuk saling mendekap utuh pun akan terasa mustahil untuk dilakukan. Namun, perasaan ini sulit dikendalikan untuk tidak saling memiliki. Meskipun dalam kisah kita, Aku dan Kamu' bukan saling mendekat dan mendekap, Namun saling menyisakan jarak dan memilih untuk saling berjauhan.