Jangan lupa follow, vote, dan comment ya supaya cerita ini naik dan semakin rutin upload. Terima kasih banyak untuk dukungannya.
Seluruh tubuh Katra luruh.
Bersamaan dengan itu, sebuah kepala menggelinding, rambut pirang pasirnya semakin kusam tersaruk kotoran tanah. Napas Katra tercekat, mengambang hampir hilang melihat kejadian yang ada di hadapannya.
Menjerit pun sudah tak kuasa. Jika bisa, ambil saja nyawanya.
"Jangan terkejut, itu semua karena keegoisanmu."
Napas Katra tersengal, gadis itu meraba-raba sekitarnya. Namun hanya angin malam yang ia dapat.