NONA LUISA

Luisa Zarouhi, putri dari Duke Arcelio yang berbakat diikat paksa di sebuah tiang bambu dibawah sinar matahari. Kulitnya putih bersihnya terbakar oleh sinar sang surya.

Ayah dan ibunya, yang telah membantu Kerajaan Zhiannom dengan setia, tewas dalam pembantaian yang kejam. Mereka dihukum mati di depan mata Luisa sendiri, dengan tuduhan yang tidak adil sebagai mata-mata Kerajaan Windsor.

Luisa berdiri di depan ayah dan ibunya, yang terikat dengan tali dan berdiri di atas panggung hukuman. "Mata-mata Kerajaan Windsor!" teriak hakim, suaranya bergema di seluruh lapangan.

Luisa tidak percaya apa yang terjadi. Ayah, ibu dan ketiga kakaknya, orang-orang yang paling dicintainya, dihukum mati di depan matanya sendiri. Ia berusaha berteriak, tapi suaranya tercekik oleh air mata.

Ayahnya memandangnya dengan mata yang penuh cinta dan penyesalan. "Luisa, anakku... maafkan kami," katanya, sebelum pedang hakim memutuskan nyawanya.

Ibu Luisa juga memandangnya dengan mata yang sama, sebelum ia juga dihukum mati.

Luisa terjatuh ke tanah, badannya terguncang oleh tangisan. Ia tidak percaya apa yang terjadi. Setelah perjuangan mati-matian menahan serangan kerajaan Windsor, inikah balasan yang diberikan oleh pihak kerajaan?

Amarah dan dendam memuncak. Ia bersumpah akan merasakan kerajaan ini dengan tangannya sendiri.

Luisa diasingkan ke sebuah kota terpencil, jauh dari kerajaan. Ia hidup sendirian, dengan dendam yang membara di hatinya. Hatinya bergemuruh panas kala mendengar kabar kegembiraan keluarga kerajaan setelah menghancurkan hidup Luisa.

"Kerajaan Zhiannom! Tunggu pembalasanku!" Mata Luisa penuh obsesi akan balas dendam. Pikirannya sudah hancur sejak kematian keluarganya.

Vote dan komen kalah suka🙏