Story cover for The First and The Last by LordJoongie84
The First and The Last
  • WpView
    Reads 2,352
  • WpVote
    Votes 205
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 2,352
  • WpVote
    Votes 205
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Aug 09, 2024
Sesosok perempuan berdiri di tengah ruangan apartemen. Kedua matanya tertutup kain hitam. Kedua tangannya meremat tas yang dia bawa.

Penampilannya rapi, memakai kemeja putih di bagian dalam, lalu blazer abu yang di padu dengan rok span sebatas lutut dengan warna senada.

Hembusan nafasnya halus, seolah sedang meyakinkan dirinya bahwa tindakan yang dia ambil saat ini, sudah benar.

"Kau sudah datang?"

Suara itu terdengar menggema di ruangan. Perempuan itu menggerakkan kepalanya, sedang berusaha mencari sumber suara. Dari depannya ataukah dari samping dan mungkin saja dari belakang.

"Melangkahlah ke depan! Aku akan membimbingmu."

Perempuan itu mengikuti si pemilik suara.

Dia berjalan ke depan. Sampai sebuah tangan menghentikannya.

Nafas perempuan itu naik turun dengan sangat cepat.

"Bukankah seharusnya kau tidak berada disini?" tanya pemilik suara.

"Ini yang pertama untukmu? Kau yakin dengan keputusanmu ini?"

Perempuan itu menarik nafas perlahan. Dia mengatur nafasnya di tengah kegundahan hatinya atas pertanyaan itu.

Kalau tidak karena sebuah masalah besar dalam hidupnya, dia tak akan mengambil keputusan segila ini.

"Saya yakin!" balasnya.
All Rights Reserved
Sign up to add The First and The Last to your library and receive updates
or
#965ooc
Content Guidelines
You may also like
✔Let Me Love You One More Time:I'm too stupid to continue to be trapped. by amianangel
29 parts Complete
Warn:Angst!mpreg!don't like BxB get out! nb:fast plot! (𝙏𝙄𝘿𝘼𝙆 𝘼𝘿𝘼 𝙍𝙀𝙑𝙄𝙎𝙄,𝙈𝘼𝙆𝙇𝙐𝙈 𝙎𝘼𝙅𝘼 𝙅𝙄𝙆𝘼 𝘽𝘼𝙉𝙔𝘼𝙆 𝙏𝙔𝙋𝙊 𝙏𝙆𝙎.) "ᵗⁱᵈᵃᵏ ᵐᵉⁿᵉʳⁱᵐᵃ ᵏᵒᵐᵉⁿᵗᵃʳ ⁿᵉᵍᵃᵗⁱᶠ ᵃᵖᵃˡᵃᵍⁱ ᵐᵉⁿʲᵉˡᵉᵏᵃⁿ ᶜᵉʳⁱᵗᵃ ˢᵃʸᵃ ᵏᵃʳⁿᵃ ᵈᵃʳⁱ ᵏᵉᵗⁱᵏᵃⁿ ᵃⁿᵈᵃ ˢᵃᵐᵃ ˢᵃʲᵃ ᵃⁿᵈᵃ ˢᵉᵈᵃⁿᵍ ᵐᵉᵐᵖᵉʳˡⁱʰᵃᵗᵏᵃⁿ ᵇᵃᵈ ᵃᵗᵗⁱᵗᵘᵈᵉ ᵃⁿᵈᵃ ˢᵉᵇᵉⁿᵃʳⁿʸᵃ,ᵗᵒˡᵒⁿᵍ ˢᵃˡⁱⁿᵍ ᵐᵉⁿᵍʰᵃʳᵍᵃⁱ ˢᵃʲᵃ!ʲⁱᵏᵃ ᶜᵉʳⁱᵗᵃ ⁱⁿⁱ ᵗⁱᵈᵃᵏ ˢᵉˢᵘᵃⁱ ᵉᵏˢᵖᵉᵗᵃˢⁱ ᵃⁿᵈᵃ ᵗⁱⁿᵍᵍᵃˡᵏᵃⁿ ˢᵃʲᵃ ʲⁱᵏᵃ ᵃⁿᵈᵃ ᵐᵉⁿʸᵘᵏᵃⁱ ᶜᵉʳⁱᵗᵃ ⁱⁿⁱ ʰᵃʳᵃᵖ ᵗⁱⁿᵍᵍᵃˡᵏᵃⁿ ʲᵉʲᵃᵏ ᵛᵒᵗᵉ ᵃⁿᵈᵃ ˢᵉᵗᵉˡᵃʰ ᵐᵉᵐᵇᵃᶜᵃ ᵗʰˣ." Laki-laki mungil yang memilih untuk pergi dan merelakan kekasih hatinya ia tinggal karna penyakit yang terus menggrogotinya dan akhirnya ia kembali lagi-lagi takdir mendekatkan sepasang kekasih yang telah berpisah itu "Kenapa kau harus kembali setelah kau meninggalkan ku bertahun tahun lamanya,aku menunggu mu seperti orang bodoh"-Chanyeol Setelah berhasil melewati beberapa rintangan untuk dapat bersatu,Park Chanyeol yang denote nya seorang suami menghianati cinta tulus Baekhyun "Jadi begitu ya dan selamat kau benar jatuh cinta mu dengan orang lain selain istri mu ini bukan sebuah tindak kejahaatan bagi mu tapi sebuah kejahataan untuk diri ku Apa kau bilang bukan aib?kau sudah gila Chan sadar lah!saat ini perselingkuhan mu di belakang ku itu sebuah aib bagi orang yang sudah menikah dan-- " KAU SUDAH MENIKAH CHAN DAN KITA SUDAH PUNYA ANAK"-Baekhyun Chanbaek! Mpreng! Thx u for your vote
(End) My Punishment by LordJoongie84
7 parts Complete Mature
"Daddy" Chanyeol menatap bocah empat tahun yang menatapnya dengan mata berbinar itu. Lelahnya luruh seiring dengan rentangan tangan kecil itu di hadapannya. Dia tak punya pilihan lain selain membalas tatapan itu dengan sebuah senyuman. Tak menunggu lama, tubuh gempal itu sudah terayun di pelukannya. Bocah itu terkekeh bahagia dalam rangkulan pria tinggi berambut ikal itu. "Jaehyunie!" "Eomma! Daddy datang!" seru bocah itu dalam dekapan Chanyeol. Perempuan yang di panggil 'eomma' oleh bocah itu, hanya menatap Chanyeol sekilas lalu kembali masuk ke dalam rumahnya. "Eomma sudah masak enak. Ayo masuk daddy!" "Ehm. Daddy tanya, Jaehyunie tidak merepotkan eomma selama daddy pergi?" "Tidak. Jaehyunie jadi anak yang baik." "Bagus. Daddy bangga pada jagoan daddy ini." "Daddy!" "Oleh-oleh." "Aigoooo! Daddy membawakan figur deadpool untukmu. Kau pasti menyukainya." "Jaehyunie ayo masuk!" "Daddy! Eomma memanggil!" bocah berambut jamur itu mengerjap lucu. Chanyeol tersenyum dan membawa anak itu masuk ke dalam rumah. "Nasi goreng kimchi. Yeaaayyyy!" pekik Jaehyun dari pelukan Chanyeol. Pria itu mendudukkan Jaehyun di kursi khusus untuknya, lalu dia duduk di samping jagoan kecilnya. "Daddy juga menyukai nasi goreng kimchi buatan eomma?" "Ehm. Tentu saja." Chanyeol melirik ibu Jaehyun. Perempuan yang sudah lebih dari empat tahun itu tak pernah merubah ekspresi wajahnya bila berhadapan dengannya. Dingin dan tak acuh. "Eomma tidak menyiapkan sarapan untuk daddy?" Tanya si kecil Jaehyun. Si ibu langsung berdiri dari duduknya, dan kembali dengan sepiring nasi goreng kimchi. "Ck...ck... Eomma lagi-lagi tak membuatkan daddy telur mata sapi. Ehm." Perempuan itu mendesah pelan, lalu memotong telurnya menjadi dua dan membaginya ke piring Chanyeol. "Daddy jangan khawatir, nanti aku akan mengingatkan eomma untuk membuatkan telur yang utuh untuk daddy." Chanyeol mengusap kepala Jaehyun. Senyumnya terkembang tipis. "Selamat makan daddy!" "Ehm. Selamat makan jagoan!"
Zenna Story by Senaaraini
31 parts Ongoing
Zenna Story Bertepuk sebelah tangan memang sakit, tapi apa lah daya ku jika dia memang bukan ditakdirkan untukku. Percuma saja jika dia hadir hanya untuk singgah bukan menetap. Aku bukan tempatnya pulang dan aku bukan rumahnya. **** "Tolong kasih aku kesempatan buat menebus semuanya selama ini" Ujarnya ditengah derasnya hujan. Gadis itu tak menjawabnya, ia tetap diam sambil menunduk. "Tolong jangan diam aja, jawab aku!" Ujarnya lagi. "Aku gak bisa, aku udah mati rasa!" Balasnya masih dengan menundukkan kepalanya. Air mata yang menetes tersamarkan oleh tetesan air hujan yang deras. "Jangan bilang gitu, aku bakal nungguin kamu sampai kapanpun itu!" "AKU UDAH MATI RASA ZEE! JANGAN GANGGU HIDUP AKU LAGI!" Sentaknya, dengan air mata yang membanjiri pipinya. "Nggak, kita bisa perbaiki hubungan kita pelan-pelan Sheina! "Maaf, kehadiran kamu dihidupku selama ini cukup menyakitkan buat aku Ze! "Jauhi aku, jangan ganggu aku lagi, aku pamit pergi!" "Hikss.. hiks.. hikss.." kakinya ambruk begitu saja ia sudah lemas, tidak tahu harus melakukan apa lagi. Gadis yang selama ini mengaguminya diam-diam kini telah pergi meninggalkannya. Satu kesalahan berujung fatal, ia tidak pernah menyadari ada seseorang yang begitu tulus mencintai dan menyayanginya, namun selalu ia sia-siakan dan tak pernah ia perhatikan. Hingga saat ia menyadari perasaannya, ternyata gadis ini malah sudah tidak memiliki rasa untuknya. Sakit. **** ~ Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan tuk menyerah saat ini ~ **** Teman-temannya bisa mulai membaca lagi ya, Kelanjutan dari kisah Sheino sudah up kembali yang pasti akan semakin seru cerita kedepannya. Up setiap hari Kamis ya! Ada perubahan judul ya gais! Jangan lupa follow akun ini dan Share cerita ini!
You may also like
Slide 1 of 10
The Best Ending [ END ] cover
✔Let Me Love You One More Time:I'm too stupid to continue to be trapped. cover
Be With You cover
(End) My Punishment cover
Salam Terindah cover
Serendipity  cover
Futsal VS PMR [Tamat] cover
(End) My Heartbeat cover
Zenna Story cover
Reinkarnasi Istri CEO cover

The Best Ending [ END ]

14 parts Complete Mature

"Dua tahun itu lama Hyung, ada 24 bulan, dan lebih dari 700 hari, apakah selama itu, hatinya tak pernah terbuka untukmu? Kau bodoh atau apa sih hyung?" Aku hanya diam menatap pria yang duduk di depanku. Wajahnya terlihat kesal karena sejak tadi aku hanya diam mendengar ocehannya. "Kau tak akan mengerti apa yang saat ini aku rasakan, sampai kau menemukan seseorang yang bisa membuat hatimu tak hanya bergetar, tapi juga membuat seluruh isi kepalamu ingin melakukan semua untuknya. Entah itu menyakitimu sendiri atau bahkan di luar nalarmu sebagai pria." "Kau bodoh! Logikamu kalah dengan perasaanmu. Kau biarkan perasaanmu mengambil alih semuanya. Ayolah hyung! Berhenti mengharapkan dia membalasmu, dengar! Aku bisa mencarikanmu ratusan perempuan yang lebih baik darinya. Jadi... Ceraikan dia hyung." Aku hanya menarik nafas panjang kemudian membuangnya dengan perlahan. Bukan tentang dia yang tak mencintaiku lalu dengan gampang aku katakan kita bercerai. Tidak! Sekalipun dia berteriak di depanku meminta cerai, aku tak akan melakukannya. Bukan karena aku bodoh, tapi karena janji yang sudah kuucapkan bukan hanya di hadapan Tuhan, tapi juga di hadapan kedua orang tuanya, bahwa aku hanya menikah sekali seumur hidupku.