𝐙𝐞𝐯𝐚𝐥𝐞𝐭𝐭𝐚
  • Reads 7
  • Votes 2
  • Parts 1
  • Reads 7
  • Votes 2
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 11
Apapun rintangannya, tetaplah genggam tanganku dan jangan lepaskan. Akan ku pastikan kau akan selalu aman tanpa luka sedikitpun.
-Zevaro D.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

[NOTE]

Jangan ragu jangan sungkan, jika penasaran silahkan mampir membaca^^
jangan lupa meninggalkan jejak manis sebelum atau sesudah membaca agar Author selalu semangat untuk melanjutkan cerita ini🌷

Happy reading<3
••••••••••••••••••••••
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add 𝐙𝐞𝐯𝐚𝐥𝐞𝐭𝐭𝐚 to your library and receive updates
or
#20btsyoongi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Dark Love cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

60 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.