Cerpen ini mengisahkan perjalanan hidup seorang remaja perempuan yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak harmonis. Dalam setiap langkahnya, dia selalu merasa salah di mata kedua orang tuanya, dianggap keras kepala, dan disalahkan atas segala sesuatu yang salah dalam keluarga. Seiring berjalannya waktu, pertengkaran di rumah menjadi semakin intens, hingga akhirnya sang ayah memutuskan untuk pergi, meninggalkan si anak dan ibunya dalam kehampaan.Merasa terjebak dalam situasi yang semakin menekan, si anak mencoba mencari pelarian dan kedamaian di luar rumah, terutama melalui menulis. Meskipun demikian, luka di hatinya terus membekas. Dalam pencariannya akan identitas dan kebahagiaan, dia bertemu dengan seseorang yang memberinya perspektif baru-bahwa meskipun dia tidak bisa mengubah orang lain, dia bisa mengubah cara pandangnya terhadap hidup.Cerpen ini menggambarkan perjalanan emosional yang mendalam, tentang bagaimana seorang remaja belajar untuk menerima keadaan, menemukan kekuatan dalam dirinya, dan akhirnya berani melangkah keluar dari bayang-bayang masa lalu untuk mencari kebebasan dan kebahagiaan yang sejati.
Aira tumbuh di tengah keluarga yang retak, di mana kehangatan dan kenyamanan rumah hanyalah kenangan samar. Ayah dan ibunya sibuk dengan urusan masing-masing, meninggalkannya dalam kesepian yang membentuk luka-luka batin sejak kecil. Dalam perjuangannya menjadi dewasa, Aira terus mencari tempat yang bisa ia sebut "rumah" - bukan sekadar bangunan, melainkan pelukan, perhatian, dan kedamaian.
Saat Aira beranjak dewasa, ia mencoba menambal kekosongan itu dengan membangun hidup dari nol: berjuang dalam dunia kerja, membangun bisnis kecil, hingga akhirnya mencapai kesuksesan yang selama ini ia impikan. Namun, semakin tinggi ia mendaki, semakin dalam pula rasa sepi yang mengintainya. Apakah pencapaian bisa menggantikan kehangatan keluarga? Apakah luka masa lalu bisa sembuh hanya dengan keberhasilan?
"Tanpa Rumah" adalah kisah tentang kehilangan, pencarian, dan keberanian untuk memilih kebahagiaan. Sebuah perjalanan emosional yang mengajak pembaca merenungkan makna sejati dari rumah - tempat di mana hati bisa pulang dengan tenang.