Tentang Yoriichi, Muzan, dan masa lalu yang mengikat.
Entah dunia bercanda atau karma atas tindakannya, kehidupan kedua ini Muzan hanya ingin bahagia. Namun, jika dulu ia berdoa untuk diberi kesempatan, sekarang ia berharap bahwa tuhan tidak menghidupkannya kembali.
"riichi, mereka benar. Sebanyak apapun berbuat baik, fakta bahwa aku pernah mengambil ribuan nyawa tak akan berubah. Engkau yang berkata itu hanya masa lalupun, masih tersemat kebencian begitu besar"
"Yorichii, kata ini mungkinn tak akan cukup. Tapi, maaf karena membunuh Uta, maaf karena terlahir kembali, dan maaf karena mencintaimu."
"Tenang saja, aku sudah berdoa kepada tuhan untuk tidak memberiku kesempatan lagi"
....
Yoriichi kembali kehilangan cintanya, tanpa sempat mengutarakan, dan tanpa sempat melihat senyumnya. Semua karena ia kembali terlambat. Perasaan yang ia miliki jauh dari masa lalu, ia hirau dan campakkan hanya demi sebuah tugas.
Setelah sebuah surat tertinggal, teremat, disertai buliran air tercipta. Yoriichi sadar bahwa ia benar-benar tak bisa menyampaikannya, baik kehidupan lalu, saat ini, ataupun nanti.
Pict cr pinterset