Bagi Dara matematika bukan sekadar pelajaran yang membingungkan itu, adalah tantangan yang menunggu untuk ditaklukkan, meskipun sejauh ini ia selalu kalah. Dara dikenal sebagai anak yang tengil dan bandel di sekolah. Ia suka membuat gurunya kewalahan dengan tingkah lakunya yang ceria dan penuh semangat. Namun, di balik sikapnya yang suka usil dan sering mengabaikan aturan, Dara tidak pernah menyerah begitu saja. Saat ia menghadapi kesulitan, ia justru semakin bertekad untuk mengatasinya, walaupun hasilnya sering kali berakhir kacau.
Marcel, di sisi lain, adalah kebalikan dari Dara. Ia siswa yang dingin dan ketus, selalu serius dengan pelajaran, terutama matematika. Dengan sikap yang tegas dan tanpa basa-basi, Marcel selalu berada di puncak akademis, khususnya dalam matematika, di mana ia benar-benar unggul. Popularitasnya di kalangan siswa tidak terelakkan, meskipun Marcel sendiri tampaknya tidak terlalu peduli dengan itu. Wajahnya jarang menunjukkan emosi, dan kata-katanya sering kali tajam, membuat orang berpikir dua kali sebelum mendekatinya.
Ketika nasib akhirnya mempertemukan Dara yang bandel dan Marcel yang jago matematika, benturan sifat mereka terasa tak terhindarkan. Dara, yang biasanya tak gentar menghadapi apa pun, mendapati dirinya harus belajar di bawah bimbingan Marcel. Namun, Marcel tidak tertarik untuk bersikap manis atau bersabar dengan Dara. Baginya, hanya ada satu cara untuk belajar matematika: serius dan disiplin. Sikapnya yang dingin membuat Dara merasa tertantang, bukan untuk lari dari masalah, tetapi untuk menghadapinya dengan lebih berani.
Dara mungkin tidak tahu rumus matematika sebaik Marcel, tetapi ia tahu satu hal ia tidak akan pernah menyerah, tidak peduli seberapa ketus Marcel bersikap. Dan mungkin, pada akhirnya, Marcel akan menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar matematika dalam hubungan mereka, sesuatu yang lebih hangat dan penuh warna, berkat kehadiran Dara yang penuh semangat dan tak mudah menyerah.
Start: 15 Agustus 2024Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang