First historical-fantasy Romance by Me!
***
"Kenapa kau tampak begitu tenang, heh?" desisnya tepat di wajah Sang Ratu. "Kau bahkan memberikan obat subur untuk kami. Apa kau tidak takut posisimu akan tergulir jika aku memiliki anak dari selir lain?" napas Ghaozen bahkan terasa begitu tergesa di wajah cantik dan lembut milik Yueyin.
Yueyin justru tersenyum tulus, "Saya yakin, tak lama lagi
tempat saya akan berganti. Lalu, apa yang harus saya takutkan?" Ya benar, apa yang harus ditakutkannya? Karena sejak kecil Yueyin di didik tidak untuk menjadi orang yang serakah. Tidak untuk menjadi orang yang naif dan munafik. Ia bahkan sebisa mungkin hidup jauh dari jangkauan istana, namun sialnya pekerjaan sang ayah membuatnya terjebak dengan Raja saat ini.
Raja yang dikenal berhati iblis!
Istana adalah tempat yang mengerikan! Jauhi sebisa mungkin, Yueyin. Itu adalah pesan terakhir sang ibu padanya
sebelum ibunya bunuh diri akibat perceraian dan fitnah kejam
dari istana oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
"Kau lancang, Ratu!" Ghaozen semakin mendekatkan
wajahnya dengan wajah Yueyin. Menatap bibir merah muda
Yueyin yang tampak menggoda begitu membangkitkan
hasratnya sebagai lelaki jantan. Namun, ketika kedua bibir itu
nyaris menyatu, Yueyin lebih dulu memalingkan wajahnya.
Membuat Ghaozen tersenyum sinis dan berbisik pelan, "Rumor
itu beredar salah. Bukan aku yang tidak pernah mengunjungimu, Yueyin. Tapi, kau yang selalu menolak kehadiranku!" gumamnya sebelum keluar dari kediaman Yueyin dengan langkah lebar.
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout