"Dari sepi yang pernah ada, aku menemukan hadirmu di sana," ucap seseorang dari balik tubuh gadis bernama Seara itu. Laki-laki itu meraih kursi di sebelah gadisnya, kemudian duduk di sana, "puisi lagi?" katanya. Seara memutar bola matanya jengah, "sama seperti kamu yang hidup setiap kali ada musik, aku hidup bersama puisi." Laki-laki itu mengangguk, tak membantah. Lalu senyumnya merekah sempurna kala ia membaca kalimat yang ditulis dengan huruf lebih besar dari sebelumnya, "Alfa" Seara memutar pandangnya ke sembarang arah. Berharap dengan begitu ia tak perlu mencari alasan karena sudah tertangkap basah. Sedang Alfa, justru kian menikmati bagaimana semburat merah muda hadir di pipi gadisnya. Alfa menyukai setiap kali Seara terlihat salah tingkah.All Rights Reserved
1 part