Mayesha cahya senjakala, Rangkaian takdir yang selalu dipaksa untuk berakhir. Sedari kecil Yesha jarang diperhatikan oleh orang tuanya dengan alasan sibuk mengelola ponpes, sehingga ia lebih sering menghabiskan waktunya bersama mbak ndalem daripada keluarganya.
Jangankan bertemu, kenal saja tidak.
Ya, Yesha tak pernah tahu asal-usul dan seluk beluk keluarganya. Karna identitas aslinya sebagai putri bungsu selalu disembunyikan oleh Abinya, karena itulah orang-orang lebih mengenal sang kakak sebagai putri tinggal di ponpes Hidayatullah.
Hari-hari selalu dijalaninya dengan tawa dan senyuman yang mirisnya hanyalah topeng belaka sebagai perantara penutup lara.
Hingga dirinya dipertemukan dengan salahseornag gus dari ponpes Jawa Tengah. Seseorang yang paling bisa meratukan dan memberinya harapan berupa kebahagiaan.
Waktu terus berlalu, jiwa pun mulai memudar dari permukaan bumi. Begitupun janji yang diikrarkan untuk diangkari.
Dia pergi membawa kebahagiaan, meninggalkan luka dan menyisakan trauma.
Nyatanya cahaya yang selalu berjanji untuk menemani bintang bintang telah padam, meninggalkan sang bintang terjerembab dalam kegelapan.
"Sayangilah, selagi masih berdiri tegpl disebelahmu.
Dekap lah selagi raganya masih terbentuk didunia.
Karena sesuatu yang selama hidupnya tak pernah dihargai, akan sangat dirindukan ketika dirinya pergi
tanpa mau untuk kembali"
jangan lupa follow akun aku sebelum membaca😇.
sampai bertemu lagi dicerita, See you Reader's 👋🏻.
remember for always smile😄.
.....
"Mencintaimu adalah pilihanku, bila akhirnya Hatimu bukan ditujukan untukku maka itu adalah konsekuensi yang harus aku terima karena berani mencintaimu bukan? "
•Mahessa kenan Al-Hafidz
"Jangan mencintai seseorang yang belum benar-benar selesai dengan masa lalunya, karena kamu hanya akan sengsara akibat perlakuannya "
•Ameyra Maureen Elsyifa
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan