Separuh Jiwa Loisa

Pah, rumah ini sudah tidak kokoh lagi. Tembok yang dulunya dibeton kini rasanya setipis bilah bambu. Genteng yang kerangka kayunya kuat kini menjadi lapuk. Kursi kayu di teras rumah menjadi keropos karena dimakan usia.

Pah, Loisa kedingingan, Loisa kehujanan di kala kemarau panjang terjadi. Jiwa Loisa mati hanya karena dipaksa mengerti.

Rasanya seperti dipaksa bernafas saat dicekik. Sesak sekali Pah. Separuh jiwa ini rasanya sudah direnggut. Dan di akhir cerita, setengah jiwa yang tersisa pun ikut hilang dimakan waktu.

"Loisa ingin papa hidup lebih lama, jangan sia-siakan hidup papa lagi, cari kebahagiaan yang papa kejar selama ini, maaf jika Loisa selalu merepotkan papa, Sakit ini membuat Loisa senang karena Loisa tidak harus hidup lebih lama untuk menjadi seorang beban dari papa, terimakasih ya pah"

➖ Loisa Isabelle Bergen, ©️artmiese, 2024