Mereka mengatakan aku berubah, namun aku menyukai diriku setelah kedatangan dia-dia yang kusebut bahagia. Dia datang tanpa izinku awalnya, dengan cara uniknya melihat dunia. Semua yang belum pernah dan tidak ku sangka akan kurasakan, di saat segala sesuatu terasa biasa-biasa saja. Dia adalah laki-laki yang masih ingin menelusuri dunia dengan caranya sendiri, dan tanpa sengaja, dia memandang dan meninggalkan bekas luka di cakrawala yang kusebut kanvas tanpa tinta.