Untuknya si pengagum malam dan segala isinya
"Aku suka malam"
"Kenapa?"
"Karna menurutku malam itu menenangkan, malam itu candu, malam itu misteri, juga ketika malam datang aku tak perlu berpura, jika malam tiba aku tak perlu berdusta, dan jika malam datang aku bisa dengan leluasa menunjukan derai air mataku pada dunia"
Masih terekam dalam runguku kala itu dengan leluasa dia menceritakan semuanya padaku, mata indahnya menatap dengan penuh puja pada hamparan luas angkasa.
"Aku ingin terbang!"
"Benarkah kenapa?"
"Hanya ingin saja, bukankah kau juga penasaran sebahagia apa jika kita melayang di angkasa menari dengan ribuan bintang, menatap bumi dan isinya yg fana, lalu menertawakan takdir"
Lekuk bibirnya membentuk sebuah senyum manis, lensanya memancarkan cahaya yang terlihat hampa.
"Banyak, yg bilang aku aneh apakah kau masih mau bersama denganku? Menemaniku? Menjadi tempat ku bercerita?"
"Entah, bukankah menurutmu dunia ini fana? Kita tak tau apa yg akan terjadi kepada kita kedepannya kan, tapi bukankah tak masalah jika kita membuat rencana? Jadi aku memutuskan untuk selalu bersamamu semampuku"
"Janji?
"Janji"
"Janji kelingking dulu"
"Janji kelingking"
Masih terasa hingga kini, disaat jari kami saling bertautan, menggenggam janji semu yang bisa menghilang kapan pun itu.
"Kau berdusta!"
Masih teringat jelas, kala itu ketika ia mengutarakan rasa kecewanya hanya melalui sorot mata, yang menatap tajam ke arahku, bukan nya aku tak mampu bukannya aku tak sudi aku hanya malu untuk mengakui, jadi aku hanya diam tak bersuara tak meminta maaf walau sebenarnya aku bisa, karna aku tau aku tak pantas menerima maaf atas kesalahan ku.
♪♪♪••♪♪♪
Scerty_aifac
[Complete] Sequel of The Seventh Case
Soonyoung menunggu--tidak, ia mencarinya. Lebih dari delapan tahun lamanya.
Ia putus asa , tapi berhenti karena hal itu bukanlah gayanya. Hingga cahaya itu datang--
"Hello! Inspector"
--dan ia menyapanya.