• WARNING •
⚠️ Anda telah memasuki kawasan Angst vibes ⚠️
Bagi kalian yang bukan berasal dari Jawa, akan banyak dialog berbahasa Jawa logat Blitar di sini. Kalau penasaran sama artinya, silakan translete sendiri yaa xixixi 🤡.
Mawa gak kasih arti atau translate-an, sebab kalau mau tahu lebih, bisa tunggu versi novel dengan translate lengkap!
bahahahaha mimpi dulu yuk 🛌✨
🐸🐸🐸
🎀 hׁׅ֮ɑׁׅ֮℘℘ᨮ꫶ׁׅ֮ ꭈׁׅꫀׁׅܻɑׁׅ֮ժׁׅ݊ꪱׁׅꪀׁׅᧁׁ! 🎀
──────── ꒷꒦─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──────── ꒷꒦───⋆⋅☆⋅⋆ ───
--- 【B】【l】【u】【r】【b】 ---
Ini melelahkan. Luka ini terus-menerus mengucurkan darah. Tak ada satu pun yang mampu menyembuhkannya. Mungkin hanya dengan menggoreskan pena pada secarik kertas bisa menawarkan bising kepalaku.
Dia datang, bukan untuk menyembuhkan luka-lukaku, melainkan akulah yang menjadi penawar bagi lukanya, akulah yang menjadi obatnya, meskipun aku harus hancur dalam prosesnya.
Pak, Bu, betapa bodohnya aku ini, bukan? Namun hanya bersamanya aku menemukan kehangatan. Kehangatan yang dulu kurasakan ketika kalian masih membersamaiku.
Dia meletakkanku dalam dua posisi yang berlawanan:
Aku merasa bahagia luar biasa, hanya dengan melihat kurva tipis yang terbentuk di bibirnya.
Namun, di sisi lain, aku merasakan penderitaan yang amat dalamnya. Betapa menyesakkannya, karena kenyataannya bukan akulah yang benar-benar diinginkannya. Baginya, aku hanyalah pelipur lara saat hatinya terjerat kegundahan. Baginya, aku hanya sampah ketika dia tenggelam dalam kebahagiaan.
Aku merindukanmu, Bu.
Aku merindukan kasih sayang itu.
Aku mencarinya dalam diri individu baru.
Namun, aku tak menemukan apapun.
Aku terlalu menggantungkan harapan yang teramat erat, dan pada akhirnya, aku terluka hingga ke dalam-dalamnya.
Ibu, aku lelah.
Pak, bolehkah aku menyerah?
𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊
𝚂𝚊𝚝𝚛𝚒All Rights Reserved