Kapan kau akan melihat kearah ku?, apakah aku seperti benda mati di mata mu?, tidak bisakah aku mendapatkan cinta mu?. Sedikit saja, ku mohon cintailah aku. -----------------------16 April 2038--------------------- Pada malam sebelum upacara pernikahan yang ku nanti setelah perjuangan 10 tahun mengejar mu akhirnya penantian ku usai. Ku buka pintu ruang kerja di mana kau menghabiskan banyak waktu di sana, terlihat begitu fokus membaca banyaknya kertas di atas meja. Udara terasa sangat dingin di ruang kerja membuat kulit putih pucat ku menggigil, ku tatap penuh lekat pada sosok mu yang kuat itu. Tatapan penuh puja yang menyiratkan penuh cinta, degupan jantung yang berdebar membuat ku sedikit gugup mendekati mu yang sibuk. "Zedd" panggil ku dengan kelembutan dan kehati-hatian dalam ucapan ku meskipun penuh rasa gugup dan ragu. "Besok hari pernikahan kita, bisakah kau tersenyum sehari saja saat momen bahagia kita?" Ku utarakan apa tujuan ku menemuinya pada malam yang dingin ini. "Bahagia kita?. Jangan salah mengatakannya, bahagia mu bukan bahagia ku". "Bukankah kau juga bahagia?". "Aku tidak pernah bahagia semenjak melihat mu untuk pertama kali di pesta ulang tahun Dennan. Kau senang sekarang?, tersenyumlah atas kemenangan mu dan atas kekalahan ku. Jangan mengharapkan apapun dari ku apalagi tersenyum pada mu". "Tapi...". "Keluar!!, jika tidak aku akan meminta penjaga menyeret mu keluar". Ku palingkan tubuh ku pergi meninggalkan ruangan, tangis ku pecah sesampainya di kamar. Begitu dingin dan acuh sikapnya. Dari hari pernikahan itu semuanya menjadi lebih buruk saat perlakuannya lebih dingin. Aku yang tak memiliki apa-apa memilih bunuh diri di atas tebing yang menakutkan. Ku pikir saat itu aku sudah mati, nyatanya aku hidup kembali ke masa lalu. Kali ini aku bersumpah tidak akan melupakan semua penderitaan yang ku alami, aku akan hidup menghindari semua yang menjadi penyebab kemalangan dan hidup sesuai apa yang ku inginkan. ~~~~~~~~~Happy reading~~~~~~~~