26 parts Complete Alya melangkah menuju sekolah dengan langkah pelan. Jalanan pagi itu sepi, hanya suara burung berkicau yang menemani. Biasanya, ia akan berangkat lebih awal untuk membaca buku di perpustakaan, tapi hari ini hatinya terasa berat.
Sesampainya di sekolah, suasana berbeda jauh dari rumahnya. Di sini, Alya bukanlah anak yang diabaikan. Ia dikenal sebagai murid berprestasi, ketua klub sains, dan siswa yang sering membawa nama sekolah ke ajang perlombaan. Teman-teman dan guru-guru menghormatinya.
Saat ia memasuki kelas, seorang temannya, Dinda, langsung menghampirinya.
"Alya! Kamu udah siap buat ujian hari ini? Kayaknya ini bakal susah banget!" kata Dinda panik.
Alya tersenyum kecil. "Aku sudah belajar semalam. Semoga saja bisa mengerjakan dengan baik."
Dinda menghela napas. "Duh, enak banget jadi kamu. Pinter, rajin, selalu menang lomba. Orang tuamu pasti bangga banget, ya!"
Ucapan itu membuat senyum Alya menegang. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Haruskah ia mengatakan yang sebenarnya? Bahwa tidak peduli berapa banyak piala yang ia menangkan, orang tuanya tidak pernah benar-benar peduli?
Alya hanya tertawa kecil. "Iya, semoga saja."
Gmn kelanjutan nya? Langsung baca aj yaa
See you, semoga suka sama ceritanya >_-
Dilarang keras plagiat karya gw⚠️