"Kenapa di saat semua orang benci sama aku, kamu tidak?" Pernyataan itu lolos dari mulut Grizella Cassiel, gadis dengan rambut panjang tergerai sedang duduk di samping deburan ombak. "Simple. Karena berjuta-juta manusia yang hadir, berlalu lalang di hidupku mereka abu-abu. Sedangkan kamu, menyala seperti lilin dengan penuh kehangatan berusaha menerangi hidupku. Maka aku pun memilih mu, Grizella Cassiel." tutur Jingga Arvian dengan lembut. Tangannya kemudian bergerak mengusap kepala Grizella. "Sejauh ini, kamu sudah berusaha yang terbaik, bukan? Jadi bertahanlah, aku yakin kebahagiaan akan datang, my sweety girl," *** Kebahagiaan datang dan kebahagiaan juga akan menghilang, karena itu semua telah tertata rapi di lembaran. Masa remaja tidak seburuk yang kita kira, fokuslah pada hal-hal yang membuat mu bahagia, dan pergi dari orang yang membuat mu sengsara. Kehidupan itu bergantung bagaimana cara kita menghadapinya. Banyak orang yang tak suka dengan kita, tetapi banyak juga yang menganggap kita istimewa. Seperti halnya dengan Grizella dan Jingga yang tak sengaja bertemu di salah satu kegiatan sekolah. Bagaimanakah kisah Grizella dan Jingga selanjutnya? Akankah mereka melewati puing-puing kehancuran bersama-sama, atau justru memilih untuk berpisah?