Little Eli

Lucille Ann Deveraux takkan pernah menyangka kalau hatinya akan tergerak akan seorang anak laki-laki berusia empat tahun dari sebuah panti asuhan tua yang berada di daerah kumuh yang belum berkembang saat dia sedang berada dalam jadwal peninjauan langsung lokasi yang akan dijadikannya sebagai perkembangan properti baru. Tempat itu begitu kumuh, bahkan bangunannya tak lagi kokoh untuk ditinggali apalagi dengan anak-anak di dalamnya. Belum lagi susunan pengurusnya yang penuh dengan korup. Sebelumnya, Lucille tak memiliki masalah menggusur bangunan lalu memberikan pemiliknya kompensasi ganti rugi. Tetapi untuk kali ini, dia membawa anak-anak di sana terdaftar masuk ke dalam panti asuhan di bawah naungan bantuan yayasan yang didirikannya. Dan, mengadopsi salah satu dari mereka. Satu-satunya anak paling muda dari panti asuhan tersebut; Elias.

Bagi anak empat tahun, tak banyak yang Elias ketahui selain apa yang dipelajarinya dari panti asuhan itu. Roti keras, selimut tipis, serta bau lembab dalam kamar khusus anak laki-laki. Hanya itulah kehidupan yang diketahuinya sampai seseorang mengadopsinya. Segalanya berbanding terbalik. Sebuah tempat hangat, namun juga dingin. Elias tak pernah tahu akan kontradiksi semacam itu hingga dia menjalani kehidupan barunya dengan sang mama.

Perjalanan baru antara Lucille dan Elias. Terlingkup dengan cinta, prasangka, dan juga keputusasaan. Di antara sang ayah serta tunangannya yang membenci putranya, sebuah rencana yang telah dipersiapkannya, serta penemuan cinta baru dengan seseorang.

Lucille akan selalu mendekap Elias, berbisik, "Mon petit prince, Eli."