Story cover for Majesty Upside The Rock by louston3
Majesty Upside The Rock
  • WpView
    Reads 38
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 38
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Aug 25, 2024
Mature
Romansa seorang putri kerajaan lama, Aveline Crowndell. Putri cantik yang tinggal di istana laba-laba penuh debu dan usang. Disebut demikian karena istana tersebut telah lama berdiri hingga bahkan konon katanya sejak para Naga masih berkuasa. Tidak banyak yang mengetahui alasan mengapa istana tersebut ditinggalkan. Namun menurut cerita turun-temurun, sihir yang gelap telah menyelimuti istana tersebut sehingga seluruh penduduk istana beserta warga kerajaan tersebut harus pindah dari tempat dimana mereka dilahirkan.
All Rights Reserved
Sign up to add Majesty Upside The Rock to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Darah di Tahta Sunyi cover
Promise of Protection [Hiatus] cover
Dek Istri 21+ cover
One Last Time cover
I Was Looking At The Villainess cover
Cahaya Terakhir Arvallien cover
Mahkota Di Balik Tirai cover
Mencintai Seorang Tiran Dua Kali || END cover
OUR STORY cover

Darah di Tahta Sunyi

13 parts Complete

--- Prolog "Kerajaan ini tak dibangun di atas kebajikan-melainkan di atas bisikan malam dan darah yang mengering." Tidak ada yang tahu kapan tepatnya kegelapan itu datang. Mungkin ia lahir bersamaan dengan kelahiran sang Ratu-Eirwen, putri dari takhta dingin yang menjulang di utara. Wajahnya elok bak lukisan dewa, tapi matanya... menyimpan musim dingin yang tak pernah mencair. Konon, saat ia dinobatkan, langit tidak bersorak, melainkan mendung menggulung dan gagak-gagak berputar di atas istana. Orang-orang berseru dengan takzim, namun di dalam dada mereka, berkecamuk rasa takut yang tak mereka pahami. Eirwen tak mewarisi kerajaan-ia menaklukkannya. Dengan siasat, darah, dan kehendak besi. Ia tidak memimpin dengan kasih sayang, melainkan dengan sunyi yang mengintimidasi. Dan ketika musuh-musuhnya runtuh satu per satu, bukan kemenangan yang ia rasakan, tapi kehampaan yang terus menggerogoti jiwanya. Kini, bertahun telah berlalu. Kerajaan berdiri di atas tulang-tulang masa lalu. Dan di dalam istana batu yang membeku itu, sang Ratu duduk seorang diri... dikelilingi bisu, dikhianati bayang-bayangnya sendiri. Tapi ini bukan kisah tentang kebangkitan. Ini adalah kisah tentang kehilangan. Tentang bagaimana seorang ratu mengorbankan segalanya-hingga ia bahkan tak lagi memiliki dirinya sendiri. Dan ketika semuanya telah terbakar... Yang tersisa hanyalah keheningan yang menganga. ---