Story cover for Senja di Mata yang Diam  by Safadamayanti2111
Senja di Mata yang Diam
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Aug 27, 2024
---

Masa lalu sering kali datang tanpa diundang. Membawa kembali kenangan yang kita kira telah lama terkubur, hanya untuk mengingatkan bahwa beberapa hal tak pernah benar-benar hilang. Seperti jejak-jejak kecil di hati yang tak tersapu oleh waktu.

*Vonia* masih ingat dengan jelas, saat mereka berlari-lari di halaman kecil TK itu, tertawa tanpa beban, seolah dunia hanya milik mereka berdua. Dia tidak menyangka, bahwa senyum anak laki-laki yang selalu menemaninya di taman bermain itu akan menjadi bayangan samar yang menghantui setiap langkah dewasanya. Waktu berlalu, memisahkan mereka dengan jalan hidup yang berbeda. Namun, takdir punya cara unik untuk mempertemukan kembali dua jiwa yang pernah terikat oleh masa kecil.

Alif tidak pernah menyangka pertemuan itu akan terjadi lagi. Bayangan Vonia saat kecil selalu terlintas sebagai potongan kenangan yang terkadang muncul dalam mimpi-mimpinya. Kini, bertahun-tahun kemudian, takdir membawa mereka kembali di bangku sekolah yang sama. Namun, ada sesuatu yang berubah. Di balik senyum manis dan tawa ringan yang dulu akrab di telinganya, Alif merasa ada jarak yang tumbuh di antara mereka-jarak yang tak dia pahami.

Di sinilah kisah mereka dimulai, di persimpangan antara harapan masa lalu dan kenyataan yang tidak bisa dihindari. Rasa yang pernah sederhana kini berubah menjadi rumit, menjadi perasaan yang tak lagi bisa sekadar diabaikan. Vonia tahu, perasaannya tidak lagi seperti dulu. Tapi akankah Alif mengerti, atau justru memilih untuk menjauh?

Beberapa cinta memang tidak pernah dimaksudkan untuk terbalas, tapi tetap layak untuk diceritakan.

---
All Rights Reserved
Sign up to add Senja di Mata yang Diam to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Jejak yang Tak Pernah Hilang by Adheeva_Muis
25 parts Ongoing
Sinopsis Cerita Jejak yang Tak Pernah Hilang Di sudut kecil sebuah kota, Lusi dan Rendra pernah menanam harapan dalam diam dan tawa. Mereka adalah sepasang bayangan yang saling mengikuti, tumbuh dalam satu langit mimpi, percaya bahwa cinta bisa melawan segalanya. Tapi waktu, seperti angin yang tak bisa digenggam, membawa mereka menjauh. Rendra pergi mengejar langit di negeri asing, sementara Lusi belajar merakit dirinya dari serpihan rindu yang tak sempat pamit. Bertahun-tahun berlalu. Hidup membawa mereka pada jalan yang berbeda, namun hati tak pernah benar-benar melupakan. Saat mereka bertemu kembali dalam ruang yang tak terduga, bukan hanya mata yang saling mencari-tetapi juga jejak-jejak masa lalu yang diam-diam masih berdenyut. Kini, Lusi adalah perempuan kuat dengan bisnis yang ia bangun sendiri, dan seorang pria baik yang siap menua bersamanya. Sedangkan Rendra kembali dengan senyum tenang dan luka yang belum sembuh. Tak ada kata "kita", hanya bayang-bayang tentang "dulu", dan harapan yang berani bertanya: masih adakah kesempatan untuk cinta yang tertinggal? Saat dunia menuntut keputusan, Lusi dihadapkan pada pertanyaan yang tak pernah mudah: apakah mencintai berarti memilih yang sempurna, atau memperjuangkan yang membuat hati tak pernah berhenti bergetar? Jejak yang Tak Pernah Hilang adalah kisah tentang cinta yang tak mengenal batas waktu. Tentang rindu yang tak pernah benar-benar pergi, dan tentang keberanian mencintai meski harus kehilangan segalanya. Sebab bagi Lusi dan Rendra, cinta bukan hanya perasaan ia adalah perjalanan. Dan dalam setiap langkah, mereka belajar bahwa "Aku mencintaimu di masa lalu, kini, dan nanti" bukan janji kosong, melainkan jejak yang tetap hidup, bahkan setelah dunia berubah. ---
Together with The Sundown by lost_written
35 parts Complete
"What if the past, is your only reason to survive?" Lima tahun berusaha menghapus masa lalu, Fran yakin cerita cintanya dengan Karin sudah berakhir. Perempuan itu sekarang hanyalah kenangan baginya, yang tersimpan rapi dalam sebuah fragmen memori. Yang menjadi bagian dari proses pendewasaannya. Bagi Fran, Karin adalah sebuah pelajaran yang membuatnya mengerti arti merelakan. Selama lima tahun itu juga, Fran meyakinkan diri bahwa akan ada bentuk cinta lain dalam hidupnya. Fran menata hati, tidak lagi menoleh ke belakang, dan melanjutkan hidup yang sempat terbengkalai. Tetapi dia tak pernah menyangka bahwa suatu saat takdir mempertemukannya kembali dengan Karin, cinta lamanya. Dia tak pernah percaya bahwa benang merah diantara mereka masih terjalin. Dan ceritanya bersama Karin, masih jauh dari akhir. Ketika Karin, penulis muda yang sukses, bertemu kembali dengan seseorang dari masa lalunya, dia tidak mengerti mengapa setelah sekian lama takdir baru mempersatukan mereka lagi. Karin masih mengingatnya, masih menganggapnya lelaki pertama yang membuat gadis itu jatuh cinta. Ketika mereka kembali bersua, Fran menawarkan rasa nyaman dan aman yang membuat Karin rindu. Keduanya seperti terperangkap dalam kenangan masa lalu, kembali menjadi dua anak sekolah dalam seragam abu-abu. Dalam kurun waktu singkat, mereka merasakan sesuatu yang tak asing. Apakah itu cinta yang kembali datang? Atau hanya perasaan rindu yang belum terobati? Dan ketika akhirnya mereka berhadapan satu sama lain, dengan masa lalu yang menjadi jembatan, apa mereka masih dikuasai perasaan itu? Cinta masa SMA yang menerobos masuk? Baik Karin maupun Fran, tak mengerti kemana jalur hidup membawanya. Tapi meski begitu, mereka tahu ada satu hal yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Waktu, Hanya waktu. EDITING PROCESS - © 2014 Salshabrina All Right Reserved
74/366 by lthfyyhm16
5 parts Ongoing
Arifah, seorang siswi yang ceria, mendapati hatinya berdebar tak menentu setiap kali tatapannya tak sengaja bertemu dengan seorang adik kelas yang menyimpan aura misterius. Pertemuan singkat di lorong sekolah menjadi momen-momen kecil yang membekas, di mana senyum simpul dan lirikan mata menjadi bahasa rahasia yang hanya mereka berdua pahami. Di balik kesibukan masing-masing, sesekali notifikasi pesan singkat hadir sebagai jembatan kecil yang menghubungkan dunia mereka. Awalnya, bagi Arifah, interaksi yang terbatas ini sudah cukup untuk menghadirkan kehangatan di tengah hari-harinya. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan yang awalnya samar mulai bertransformasi menjadi harapan yang lebih mendalam. Ia mulai membayangkan percakapan yang lebih panjang dari sekadar sapaan singkat, sebuah kedekatan yang nyata di luar batas layar ponsel. Impian tentang berbagi tawa dan cerita dalam dunia nyata mulai memenuhi benaknya. Namun, tanpa sepengetahuan Arifah, sang adik kelas ternyata masih dibayangi oleh kenangan masa lalu yang belum sepenuhnya terlepas. Jejak-jejak kisah lama itu perlahan mulai menciptakan jarak tak kasat mata di antara mereka, mewarnai setiap tatapan dan pesan singkat dengan keraguan. Kini, Arifah dilanda kebimbangan yang mendalam. Haruskah ia terus melangkah dalam hubungan tanpa status ini, menikmati setiap interaksi kecil namun dihantui ketidakpastian masa depan? Atau justru lebih baik ia menarik diri sekarang, sebelum perasaannya semakin dalam dan ia terpaksa menghadapi risiko terluka oleh bayang-bayang masa lalu yang masih menghantui hati adik kelas itu? Ketakutan akan patah hati membayangi setiap senyum dan pesan singkat yang ia terima, memaksa Arifah untuk mempertimbangkan pilihan yang paling aman bagi perasaannya di tengah dinamika cinta masa SMA.
You may also like
Slide 1 of 5
Jejak yang Tak Pernah Hilang cover
Together with The Sundown cover
74/366 cover
Triangle 2 cover
Silent Scars | Orine cover

Jejak yang Tak Pernah Hilang

25 parts Ongoing

Sinopsis Cerita Jejak yang Tak Pernah Hilang Di sudut kecil sebuah kota, Lusi dan Rendra pernah menanam harapan dalam diam dan tawa. Mereka adalah sepasang bayangan yang saling mengikuti, tumbuh dalam satu langit mimpi, percaya bahwa cinta bisa melawan segalanya. Tapi waktu, seperti angin yang tak bisa digenggam, membawa mereka menjauh. Rendra pergi mengejar langit di negeri asing, sementara Lusi belajar merakit dirinya dari serpihan rindu yang tak sempat pamit. Bertahun-tahun berlalu. Hidup membawa mereka pada jalan yang berbeda, namun hati tak pernah benar-benar melupakan. Saat mereka bertemu kembali dalam ruang yang tak terduga, bukan hanya mata yang saling mencari-tetapi juga jejak-jejak masa lalu yang diam-diam masih berdenyut. Kini, Lusi adalah perempuan kuat dengan bisnis yang ia bangun sendiri, dan seorang pria baik yang siap menua bersamanya. Sedangkan Rendra kembali dengan senyum tenang dan luka yang belum sembuh. Tak ada kata "kita", hanya bayang-bayang tentang "dulu", dan harapan yang berani bertanya: masih adakah kesempatan untuk cinta yang tertinggal? Saat dunia menuntut keputusan, Lusi dihadapkan pada pertanyaan yang tak pernah mudah: apakah mencintai berarti memilih yang sempurna, atau memperjuangkan yang membuat hati tak pernah berhenti bergetar? Jejak yang Tak Pernah Hilang adalah kisah tentang cinta yang tak mengenal batas waktu. Tentang rindu yang tak pernah benar-benar pergi, dan tentang keberanian mencintai meski harus kehilangan segalanya. Sebab bagi Lusi dan Rendra, cinta bukan hanya perasaan ia adalah perjalanan. Dan dalam setiap langkah, mereka belajar bahwa "Aku mencintaimu di masa lalu, kini, dan nanti" bukan janji kosong, melainkan jejak yang tetap hidup, bahkan setelah dunia berubah. ---