Bayangan Masa Lalu [TAMAT]

Prolog:

Di sebuah malam yang dibasahi hujan lebat, langkah Earlan membawa dirinya menuju kegelapan yang lebih dari sekadar hujan dan malam. Pandangannya kabur oleh kabut, sementara tubuhnya merasakan dinginnya malam dan bayangan sebuah trauma yang tak kunjung pudar. Ketika sosok masa lalu muncul kembali di hadapannya, Earlan dihadapkan pada ketakutan yang lebih dalam dari sekadar cuaca yang buruk.

Namun, pertemuan tak terduga dengan Muthia, teman lamanya, hanya membuka kembali luka yang belum sepenuhnya sembuh. Kata-kata samar yang diucapkannya meninggalkan Earlan dalam kebingungan yang mendalam. Dengan pikiran yang kacau, Earlan melangkah menuju apartemennya, hanya untuk menemukan bahwa kegelapan malam tidak hanya ada di luar sana.

Malam itu, hujan membawa lebih dari sekadar air yang menggenang. Itu membawa kembali bayangan masa lalu yang tak dapat dihindari, dan kengerian yang siap untuk mengoyak realitas Earlan. Apakah ini hanya permainan pikiran ataukah sesuatu yang lebih menyeramkan sedang mengintainya? Jawabannya menunggu, tersembunyi di balik senyuman mengerikan yang tidak seharusnya ada di sana.