Hari itu, kejadian tragis yang menimpa dirinya sepenuhnya adalah kesalahanku. Andai, saat itu aku tidak terbawa suasana, mungkin, saat ini ia masih berada di dekatku. "Sedikit aja, lo gak ada perasaan sama gue Rai?" "Enggak. Dari awal kita udah sepakat, kalo hubungan kita itu hanya sebatas teman dan gak akan pernah lebih dari sekedar itu. Gue rasa, tanpa ngejelasin alesannya pun lo pasti paham," sahutku yang langsung meninggalkannya sendiri di danau yang tak jauh dari tempat tinggalku. Aku tidak peduli jika aku harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer di malam hari. Aku hanya tidak ingin melihatnya lagi untuk sementara ini. Bukan, bukan karena aku membencinya. Hanya saja aku ingin dia sadar, bahwa perasaan itu tidak bisa di paksakan dan diubah keberadaannya. Dan pada saat itu, aku juga masih belum bisa membuka hatiku untuk siapapun. Namun, tidak pernah terpikirkan olehku jika ternyata, pertemuan itu justru menjadi pertemuan terakhir antara aku dan dia.
7 parts