Rumah yang harusnya jadi tempat teraman seorang anak untuk bersandar dan berekspresi. Tidak pernah dirasakan Lia. Sejak kecil ia sudah sering mendapat kekerasan baik secara verbal maupun fisik dari ayahnya. Berjalannya waktu, Lia tumbuh dewasa. Tapi tidak ada yang berubah, bahkan Lia sendiri dapat menyimpulkan jika rumahku adalah surgaku dalam Islam, Lia menyatakan sebaliknya. Rumahku nerakaku. Bukan tanpa alasan. Perjalanan hidupnya yang ga mudah sejak kecil dan tekanan harapan orang tuanya yang begitu tinggi. Membuat anak ini luka berkali-kali. Tanpa adanya pengobatan profesional yang dijalani dan tidak ada orang yang bisa dipercaya untuk sekedar bercerita karena bisa jadi ini adalah aib keluarga, menjadikannya rontang kering merawat dan menjaga diri sendiri bertahun-tahun. Kekerasan verbal dan kemarahan ayahnya lah yang membuatnya ingin mati berkali-kali. Andai dia tahu betapa ingin matinya aku saat menghadapinya...All Rights Reserved
1 part