Selamat Tinggal, Kemarin

Ethan dan Lena, pasangan yang menikah setelah bertunangan atas dorongan keluarga dan harapan sosial. Awalnya, pernikahan mereka tampak ideal, dengan keduanya berusaha keras membangun kehidupan bersama meski tanpa cinta yang mendalam.

"Apa kau gila!? Apa maksudmu kau menyukai orang lain, Ethan!"

"Maaf, aku menemukan cinta sejatiku pada dirinya,"

"Aku tidak pernah berpikir dapat dikalahkan bukan oleh wanita lain melainkan pria."

"Kau seperti berada dalam cerita romansa, tapi bukan kaulah pemeran utamanya Lena."

Dalam keterkejutan dan kepedihan, Lena harus menghadapi kenyataan bahwa pernikahannya selama ini didasarkan pada harapan dan kewajiban, bukan cinta dari Ethan, yang menaruh hatinya pada pria lain. Bagaimana ia dapat melanjutkan kehidupannya dan menjadi pemeran utama dalam ceritanya sendiri, atau harus hidup dalam bayang-bayang kesedihan.