Story cover for DERIVIA ; Innocent Scorn. by abcdefghijklovie
DERIVIA ; Innocent Scorn.
  • WpView
    Reads 2,290
  • WpVote
    Votes 1,221
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 2,290
  • WpVote
    Votes 1,221
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Aug 31, 2024
Derick berpikir bahwa dengan kematian kedua orang tua Olivia -juga dengan memperlakukan Olivia dengan buruk, akan membuat dendamnya terbalaskan.

Rencana awal ingin menyiksa gadis itu sebelum membunuhnya, Derick justru terjebak dalam kebodohannya sendiri.

Ternyata semua yang ia lakukan selama ini adalah salah. Sangat salah.

Kebenaran yang selama ini tersembunyi, terungkap satu-persatu berkat bantuan Rangga dan para sahabatnya.

Ingin meminta maaf? Ya, tentu saja.

Tapi, apakah Olivia akan memaafkan semua kesalahannya yang sudah melampaui batas?

Seiring dengan penyesalan dan tekad Derick untuk meminta maaf, perasaan aneh mulai tumbuh dalam dirinya.

Perasaan untuk melindungi dan menyayangi gadis yang menurutnya lemah itu.

------------------------------------------

⚠ WARNING : 

Harsh words, Insults, and Violence .
All Rights Reserved
Sign up to add DERIVIA ; Innocent Scorn. to your library and receive updates
or
#764wp
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
SUARA BIA (TAMAT) cover
Stuck With You (DHEVILLA#2) cover
My Psycopath Man (Sudah Terbit) cover
Let me love you nerdy girl cover
RANI; figuran yang Menjadi Tokoh Utama [END] cover
Prince Yaspian; The secret of Yaspian life cover
Zero 18+  cover
Evanescent [END] cover
Dua Sisi cover

SUARA BIA (TAMAT)

47 parts Complete

"Bia, Ibu tahu, ini semua hanya keisenganmu untuk lari dari hukuman. Tapi hukuman tetaplah hukuman, Bia. Kau tidak bisa lari dari itu." Lanjut sang Guru menyadarkan Bia dari lamunannya. Sorot matanya penuh kekecewaan. Tangannya mengepal, mencengkeram erat rok biru yang ia kenakan. Ia merasa tersudut. Tak ada yang mendengarkannya. Tak ada yang memahaminya. Tidak kedua orang tuanya, tidak juga tempat yang konon disebut rumah keduanya. Sekolah. Sedetik kemudian Bia bangkit dari kursi. Mengambil kertas dan pena yang ada. Lugas, ia menuliskan sesuatu dengan tangan kecil yang penuh luka itu. Getar terlihat dari tangannya. Guru itu memandang bertanya-tanya. Namun Bia tak peduli. Ia meletakkan pena itu, lalu dengan cepat melipat kertas itu. Tanpa permisi, Bia meninggalkan ruangan dan sang guru yang masih tak mengerti aksi apa lagi yang akan dilakukan siswi itu. Langkahnya cepat. Tujuannya terhenti pada kotak saran yang usang. Kotak yang terbuat dari kayu itu tampak berdebu dan diselimuti sarang laba-laba. Bia menelan salivanya. Menatap lurus pada kotak itu dengan sedikit sisa-sisa harapan yang ada. *** ⚠️Semua yang ditulis adalah murni imajinasi penulis. Vote dan komentar yang diberikan akan sangat berharga/memberikan semangat penulis untuk membuat kisah selanjutnya. Selamat membaca, semoga terhibur dan terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca :) ❤️