Sadipta Danendra, remaja tampan berdarah panas, terjebak dalam pusaran emosi akibat perpisahan orang tuanya. Ia dibuang ke Jakarta oleh Arbian, ayahnya, seorang gitaris konser kawakan yang pernah menorehkan jejak emas di band legendaris The Rucas. Di tengah hiruk pikuk ibukota, Sadipta hidup dalam bayang-bayang kekecewaan dan amarah, menolak berkomunikasi dengan ayahnya. Bakat musik yang mewarisi darah seni Arbian terpendam dalam diam, terkubur oleh rasa sakit yang mendalam. Namun, di balik sikap pemberontaknya, Sadipta menyimpan kerinduan mendalam pada ibunya dan ketiga adiknya, Samuel, Natta, dan Senja. Ia tahu ayahnya menyimpan banyak rahasia, termasuk penyakit yang menggerogoti ayahnya. Sebuah tawaran dari The Rucas untuk mengisi posisi gitaris sebelum festival besar di Jakarta menjadi titik balik bagi Sadipta. Ia memilih untuk tetap di Jakarta, merawat ayahnya dan meneruskan warisan musik keluarga, sebuah keputusan yang penuh dengan dilema dan keraguan. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa arsitektur dan latihan gitar, Sadipta bertemu dengan Grizella Althea, gadis cerdas nan menawan yang bermimpi menjadi pianis. Awalnya, Sadipta bersikap dingin dan cuek, namun benih-benih cinta perlahan tumbuh di antara mereka, seperti melodi lembut yang menyapa jiwa. Suatu hari, Samuel dan Natta datang membawa kabar buruk: ibunya kritis di rumah sakit. Senja, adik perempuannya, menyimpan dendam pada Sadipta yang telah memutuskan hubungan dengan keluarga. Ia bertekad untuk memisahkan Sadipta dan Grizella, sebuah rencana yang penuh dengan intrik dan manipulasi. Tragedi pun terjadi. Grizella, dalam sebuah kejadian tak terduga, merusak gitar pemberian ayah Sadipta. Kejadian ini menjadi titik balik dalam hubungan mereka. Sadipta, terluka dan kecewa, menuding Grizella sebagai penyebab kehancuran, sebuah tuduhan yang penuh amarah dan kesedihan. Apakah luka masa lalu Sadipta akan menghantui hubungannya dengan Grizella? Akankah melodi cinta mereka terhenti begitu saja?All Rights Reserved
1 part