Nuwan Harmis yang tidak pernah dicintai oleh ibu kandungnya sendiri butuh seseorang sebagai tempatnya bersandar, karena kalau tidak, keluarga Harmis akan memperlakukannya dengan buruk dan semena-mena. Satu-satunya yang bisa membuat keluarga besar di negeri itu takut adalah pangeran Raza Asena. Jadi Nuwan melakukan segala cara untuk membuat Raza melihatnya dan berhutang budi padanya. Tapi Raza Asena tidak hanya terkenal karena ketampanan dan gelarnya sebagai pangeran serta jenderal perang, dia juga dikenal bengis dan pembunuh berdarah dingin. Dia bisa membunuh dalam satu kedipan mata dan itu harusnya menjadi alasan Nuwan tidak bermain-main dengannya. Sayangnya gadis itu tidak memiliki pilihan lain. Benarkah memakai Raza sebagai pedang sekaligus perisai akan membuat hidup Nuwan lebih baik? Atau dia hanya sedang menandatangani kematian dengan waktu yang lebih cepat?