Aku berjuang untuk tetap berdiri. Darah terus mengalir dari luka di perutku, dan rasa sakit yang menyengat membuatku hampir tidak bisa berpikir jernih. Dalam keadaan setengah sadar, Aku teringat kembali pada apa yang terjadi: pelarian dari seseorang yang mau membunuhku. Pria yang kucintai, belahan jiwa, dan seorang suami, sekarang menjadi pisau bagiku demi wanita pujaannya. Apakah Aku akan mati begitu saja? Dimana salahku? Hidup yang Aku relakan untuk bersama pria pujaanku, malah menjadi kutukan. *** - Rarafiaa -
6 parts