Perihal percaya dan menerima segala takdir dari Tuhan, pastinya adalah bagian dari hidup. Hidup yang sesekali dipenuhi tangis, dan sisanya mungkin harus tersedu-sedu. Dari Ayah, gadis kecil kesayangannya kini bisa belajar, bahwa takdir bukanlah tentang kebahagiaan semata. Takdir ada untuk mengajarkan bahwa hidup memiliki dua sisi, suka dan duka, harapan dan kenyataan, pertemuan dan perpisahan. Dan kini, aku harus menerima. Kalau mungkin di kehidupan yang satu kali ini, hatiku diminta untuk lebih kuat, "menerima kehilangan" yang silih berganti. "Dari dia, Joya. Aku banyak belajar tentang hidup. Dan rasanya tidak pantas untuk dia merasakan "trauma" sepanjang hidupnya. Bukankah salah satu alasanku hidup di dunia ini adalah untuk membahagiakannya?" - Pangeran Sakti Entah takdir seperti apa yang akan tertulis nantinya, menjadi tokoh yang melegenda atau hidup abadi dengan jiwaraganya?