Kamu adalah TUJUAN Bukan PILIHAN

Semua bermula dari pertemuan yang tidak direncanakan. Pertemuan pertama yang tidak mengharapkan adanya pertemuan di hari - hari yang akan datang ternyata menjadi sebuah agenda terstruktur tanpa adanya wacana pasti. Menyusuri Waktu malam tanpa arah, bercerita, tertawa, dan meneteskan air mata menjadi bunga dari malam - malam Panjang kami. Aku dan dia hanya dua manusia yang menderita penyakit kesepian, sebelum pada akhirnya salah satu diantara kami menemukan bahagianya dari orang lama. Dia yang memberikan luka yang dalam tidak dapat mengalahkan rasa cinta yang telah mengakar kuat di dalam hati dan ingatan. Aku rasa ini lah cinta, tidak perduli berapa banyak derita yang ia berikan, jika pada dasarnya adalah cinta semua dari kita akan bingung menafsirkan masing - masing diri kita. Sepertinya logika tidak dibutuhkan dalam cinta bukan?