Abadi

Assalamu'alaikum.. jangan lupa mampir yaa..

---

"Pada waktunya, seindah senja pun akan hilang,
tergantikan malam tanpa bintang,
cahaya bulan menerobos hampanya perasaan,
mencipta ruang rindu yang semakin kelam." Arsalan Zeydar Khalif.

---

"Cinta ini abadi, seperti edelweis yang tumbuh dan tidak akan pernah sirna."

---

Cinta mereka tidak tumbuh dengan sendirinya. Ada perjodohan yang mengaitkan mereka. Gus Khalif dengan pasrah menerima semuanya. Tapi, setiap kali ia melampiaskan kepada Sameera. Sameera mencoba bertahan lagi. Detik demi detik ia mencoba tegar agar semua orang tetap mengiranya baik-baik saja termasuk suaminya. Berkali-kali suaminya itu menggoreskan luka di lubuk hatinya.

Seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh, tetapi sejuta gengsi selalu menyelimuti.

Cantik, baik, penyabar, paham agama, ah, paket lengkap! Ia pantas disebut kholas. Siapa yang tidak menginginkannya?

---

'Tuhan, aku kalah. Aku berkali-kali patah. Aku sudah tidak bisa lagi menahannya. Sampai kapan sakit ini datang menyerang?
Apakah sampai maut menjemput?
Atau pada akhirnya asmaraloka ini berhenti ditengah-tengah lautan meninggalkan serpihan kenangan yang tersapu oleh indahnya melodi ombak?'
---Sameera---