Dia Angkasa Dewangkara, yang semua orang kenal sebagai manusia tanpa belas kasih. Seperti namanya, Angkasa tumbuh bersama rasa percaya diri setinggi langit, berkuasa atas banyak hal, dan tentunya bersahabat dengan angkara yang selalu menyelimutinya. Angkasa tidak mengenal apa itu hati nurani, apalagi kasih dan cinta. Sejauh ini, dia tidak tertarik untuk mengenal berbagai macam perasaan itu lagi. Yang sekarang ini Angkasa tahu, dia datang untuk membawa derita bagi orang-orang yang meragukan dirinya. Angkasa tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, tetapi Angkasa membuat orang lain bergantung padanya. Angkasa tidak pernah menjadi mangsa, karena dia adalah pemangsa. Saat Angkasa sudah menetapkan targetnya, tidak ada seorangpun yang bisa melepaskannya dari Angkasa. Sebuah pengkhianatan membawa Angkasa pada kematiannya, yang berujung membuat jiwa Angkasa masuk ke dalam tubuh seorang karakter figuran novel. Seseorang yang semua orang kenal dengan nama Gardan Angkas Stara, karakter yang akan mati pada bab ke empat novel, tubuh itulah yang Angkasa masuki. Namun bagaimana jadinya jika seorang remaja tanpa sengaja menarik perhatiannya, hingga membuat Angkasa, sang manusia penuh angkara bersedia untuk melunakkan hatinya? Akankah Angkasa berubah? Atau malah malah merubah orang itu agar menjadi sama dengannya? "Kenapa harus dia, Angkasa?" "Karena cuma dia yang gue mau." Ingat, tidak ada aturan yang tidak bisa dia rubah dan tidak ada batas yang tidak bisa dia langgar, termasuk seluruh aturan dan batas yang Angkasa ciptakan sendiri.
19 parts