Takdir Cinta Seorang Uchiha ( SasuHina) END
Naruto mencoba bangkit, tapi tubuhnya terlalu lemah. "Hinata, ada apa?"
Hinata tetap menunduk, tidak berani menatapnya. Tubuhnya membeku. Kata-kata ayahnya terasa seperti mantra gelap yang merenggut semua kebahagiaan yang baru saja ia rasakan. Tiba-tiba, ia merasakan tangan Naruto menyentuh tangannya.
"Hinata? Hei... kenapa kamu tidak menjawabku?" Naruto bertanya lagi, suaranya dipenuhi kekhawatiran. "Apa yang terjadi? Kenapa Sasuke... ada hubungannya denganmu?"
Dengan hati-hati, Hinata mengangkat kepalanya. Ia menatap mata biru Naruto, mata yang telah ia cintai selama bertahun-tahun. Perlahan, ia menceritakan tentang perjanjian kuno itu, tentang bagaimana Klan Uchiha, yang garis keturunannya hampir punah, harus bersatu dengan Klan Hyuga demi keutuhan Konoha. 
"Karena itu, aku... aku harus menerima perjodohan ini," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.
Naruto terdiam. Ia menatap Hinata, tidak percaya. "Perjodohan? Tapi... kenapa harus kau? Kenapa harus Sasuke?"
"Aku tidak tahu," jawab Hinata, air mata kembali mengalir. "Ini sudah menjadi takdir yang dibuat leluhur kami. Aku tidak bisa menolaknya."
Naruto menggelengkan kepalanya. "Itu tidak benar, Hinata! Kalian punya hak untuk memilih takdir kalian sendiri. Aku akan bicara dengan Tsunade Baa-chan. Aku akan bicara dengan para tetua. Mereka tidak bisa memaksamu menikah dengan orang yang tidak kau cintai!"