Lost Her (Sequel Dynamite)
  • Reads 1,856
  • Votes 231
  • Parts 4
  • Reads 1,856
  • Votes 231
  • Parts 4
Ongoing, First published Sep 08
Mature
- A Sasuhina Fanfiction

setelah kejadian itu, ia menghilang bak di telan bumi. semua yang selama ini ia taman akan ia panen dengan rasa pahit. kehilangannya membuat pria Uchiha itu di ambang kehancuran hingga ia bertemu dengan wanitanya, wanita yang selama ini ia cari. 

"Hinata?" 

"Siapa? kau salah orang."

"Dia lavender agen dari organisasi Rare." 

takdir yang membawanya kembali..


|Squel DYNAMITE|

ADULT STORY
All Rights Reserved
Sign up to add Lost Her (Sequel Dynamite) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
After Graduation cover
Rafa  cover
Little Dumplings cover
The Qonsequences cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.