Maira mengira Satya mencintainya, tapi nyatanya 6 tahun berpacaran Satya tidak pernah bisa memberikan Maira kepastian mau dibawa hubungan yang mereka jalani. Alih-alih berjalan menuju hubungan yang lebih serius Maira justru merasa Satya semakin menjauh darinya. Hubungan kasih mereka mendingin, perlahan menuju asing, disaat Maira antusias akan satu hal, Satya hanya menanggapi sekedarnya, saat Maira merajuk, Satya akan menganggapnya manja dan merepotkan.
Menyedihkan, dan Maira merasa dia hanya cinta sendirian, berjuang dalam hubungan yang perlahan membuatnya lelah sampai akhirnya Maira harus menemukan alasan pahit mendapati Satya yang terus cemberut saat bersamanya nyatanya bisa tersenyum lepas saat berbicara dengan Ratna, perawat di DKT tempat Satya bertugas.
Muak, jenuh, dan tidak dihargai, Maira memilih mundur dan menjauh dari Satya, namun siapa yang menyangka saat akhirnya Maira merelakan jika dia menghabiskan enam tahunnya dengan sia-sia, teori benang merah terjadi kepada Maira dengan sangat ajaib.
Hanya satu hari setelah Maira putus dari Satya, Maira mendapati pintu rumahnya diketuk oleh Sura Aryawibawa, teman satu Club mobil Satya sekaligus Atasan Satya di batalyon, dan kalian tahu apa yang Sura katakan?
"Hei, aku dengar dari anak-anak katanya kamu putus dari Satya, kalau begitu boleh aku bertamu? Bertemu dengan orangtuamu untuk mencoba menjalin silaturahmi yang sejak dulu ingin aku lakukan namun terhalang adab persahabatan."