Sandy, seorang pemuda yang baru memasuki dunia perkuliahan, hidup sendirian setelah keluarganya memutuskan untuk menetap di luar kota demi pekerjaan. Kabar yang telah sering ia dengar kembali datang: orang tuanya tak bisa pulang untuk menemaninya. Kesepian menjadi teman dekat Sandy hingga pada suatu malam, saat pulang larut, takdir mempertemukannya dengan Serena, seorang gadis misterius yang sedang duduk sendirian di halte bus.
Serena, dingin dan penuh curiga, awalnya menolak setiap bentuk perhatian dari Sandy. Namun, di balik sikapnya yang keras, ia menyimpan luka dan kebingungan. Setelah pertengkaran dengan teman sekamarnya, Serena terdampar tanpa tempat tinggal. Di tengah keraguan dan keengganan, Sandy menawarkan tumpangan di rumahnya untuk sementara waktu, sebuah tawaran yang penuh risiko namun dibalut ketulusan.
Kisah mereka berdua mulai terjalin di bawah satu atap. Dari dua orang asing yang terpaksa berbagi ruang, mereka perlahan saling mengenal dan memahami perasaan satu sama lain. Sandy dengan kehangatannya, dan Serena dengan dingin yang menyembunyikan kelembutan, menemukan kenyamanan yang tak terduga dalam kehadiran masing-masing.
Sandy dan Serena, yang awalnya hanya terhubung oleh kebetulan, mulai menjalani hari-hari bersama, menghadapi berbagai tantangan, dan menemukan keindahan dalam momen-momen kecil kehidupan sehari-hari.
Setiap hari yang mereka lewati bersama membuka peluang untuk kedekatan yang mendalam dan hubungan yang tumbuh penuh warna. Dari kebiasaan pagi hingga malam yang tenang, setiap interaksi mempererat ikatan mereka. Apakah mereka akan mampu melewati setiap rintangan yang menghadang dan menemukan cinta sejati di antara mereka?
Ikuti perjalanan Sandy dan Serena dalam "Satu Atap, Satu Hati" dan saksikan bagaimana kehangatan, tawa, dan cinta dapat mengubah hidup seseorang ketika mereka menemukan rumah di hati satu sama lain.
Di tengah riuh dunia yang terus berjalan, Senandika tumbuh dalam sunyi. Remaja pendiam itu menyimpan luka dari rumahnya sendiri, konflik orang tua yang tak kunjung reda membuatnya terbiasa memendam, menutup rapat perasaannya dari dunia. Ketika ia pindah ke sekolah baru, segalanya tampak akan berjalan sama... hingga ia bertemu Airi Anindya.
Anindya, dengan senyum hangat dan keberaniannya yang cerah, perlahan mencairkan dinding beku dalam diri Senandika. Hari-hari sekolah tak lagi sepi, dan untuk pertama kalinya, Senandika merasa dimengerti. Persahabatan mereka tumbuh menjadi ruang aman yang tak pernah ia miliki sebelumnya.
Namun, takdir berkata lain. Tepat ketika Senandika mulai pulih, Anindya pergi untuk selamanya. Kepergian itu mengguncang dunia Senandika, menciptakan luka baru yang lebih dalam dari sebelumnya.
Tahun-tahun berlalu. Senandika beranjak dewasa, membawa kenangan Anindya di sudut hatinya yang sunyi. Hingga suatu hari, ia bertemu seseorang dari masa lalunya, bukan Anindya, tapi seseorang yang pernah berdiri di latar belakang cerita mereka. Pertemuan itu perlahan membuka pintu yang sudah lama tertutup, dan Senandika kembali dihadapkan pada pilihan antara tetap tinggal dalam kenangan, atau memberi kesempatan bagi masa depan.
"Feeling Blue" adalah kisah tentang kehilangan, penyembuhan, dan harapan. Tentang bagaimana satu pertemuan bisa mengubah segalanya, dan bagaimana cinta selalu menemukan jalan pulang dalam segala bentuknya.