Di bawah naungan bulan purnama yang menggantung indah di langit malam, di tengah hutan yang dipenuhi kabut lembut, terjalin sebuah takdir yang sulit dihindari. Tiga jiwa yang berbeda, namun terikat oleh tali nasib yang sama-Sebastian, Luna, dan Kael.
Sebastian adalah seorang vampir. Kehidupannya yang panjang dan sunyi membuatnya terbiasa menyendiri. Kulitnya pucat, matanya setajam malam, dan hatinya sedingin bintang yang jauh. Dia telah menyaksikan cinta berkali-kali, tapi hatinya selalu tertutup rapat, takut akan luka yang tak pernah sembuh. Namun, ada sesuatu pada Luna, seorang manusia yang selalu terbangun di dalam dirinya. Luna bukanlah wanita biasa; ada kehangatan dalam senyumannya, keberanian dalam tatapannya, dan kedamaian dalam setiap langkahnya. Hatinya seperti mata air di padang gersang Sebastian yang telah lama mati rasa.
Luna tak bisa menolak pesona misterius yang dimiliki Sebastian. Setiap malam, mereka bertemu di tempat yang sama, di tepi danau kecil di dalam hutan. Kata-kata mereka jarang diucapkan, namun tatapan mereka selalu berbicara dalam bahasa jiwa yang lebih dalam daripada bahasa manusia biasa. Ada hasrat yang perlahan mengalir di antara mereka, seperti angin yang menyentuh lembut kulit tanpa disadari. Mereka saling mendekat, namun bayangan takdir dan rahasia yang disimpan Sebastian selalu menjauhkan mereka.
Namun, malam itu, kehadiran Kael mengubah segalanya. Kael adalah seorang werewolf, pemimpin klan yang hidup di balik bayang-bayang hutan. Setiap malam purnama, ia berubah, liar dan penuh gairah, namun pada malam-malam biasa, ia adalah sosok yang hangat dan penuh perasaan. Kael mencintai Luna dengan seluruh jiwanya, namun ia tahu ada sesuatu yang tidak bisa ia kendalikan-Luna jatuh dalam pesona vampir yang telah lama menjadi musuh kaumnya.
Vampire adalah ras yang haus akan darah
;
Tentang Indonesia yang tidak tahu jika kesepuluh temannya adalah Vampire.
"Gue cuman manusia biasa, jangan jebak gue buat masuk lebih dalam,"
Tentu saja para Vampire itu tak akan melepaskan sang pemilik darah suci setelah menunggu ribuan tahun.
"Tapi lo sendiri yang masuk lebih dalam, Indo."