"Aku nggak nyangka akan bertemu siapa pun, apalagi dia. Seorang lelaki tinggi, bermata tajam, dan terlalu percaya diri. Cara dia tersenyum, seolah dia tahu dirinya menawan, you made it worse. Sangat menjengkelkan. Ain't got time for that thing in the middle of all this stress. Namun... ada sesuatu dalam dirinya yang nggak bisa aku hilangkan. Mengganggu? Sangat iya, tapi juga menarik."- Sabrina Martadinata
"Saat dia menabrakku, mau tak mau aku memperhatikannya. Ada sesuatu yang menawan dalam cara dia bergerak, bahkan dalam rasa frustrasinya. Matanya, penuh tekad dan berapi-api, langsung menarik perhatianku. Dia tidak terpesona pada pesona seperti kebanyakan orang lain, dan aku menyukainya. Dia berbeda. Kuat, cantik, dan sama sekali tidak menyadari betapa mengagumkannya dia. I couldn't take my eyes off her." - Adriano Wiradiputra
Hidupku itu ibarat daun sirih yang di campur dengan kunyit, sudah pahit malah di tambahin pahit. Sudah susah, malah di tambahin susah.
Sudah nggak bisa moveon, susah cari jodoh, 'eh sekalinya dapat jodoh malah yang kelewat tegas dan galak. Jelas tegas dan galak, wong jodohnya saja sama Guru BK.
Apalagi guru BK-Nya ini, Guru yang dulu pernah memergoki aku pacaran di dalam kelas! Duh, parah. Di kisah ini, aku si gadis bernama Nawang Wulan kembali bertemu dengannya. Dia, Pak Arsan Arsyad.