Alden bilang hidup itu di jalani, bukan di bebani. Dia juga bilang, buat apa memikirkan hari esok yang belum pasti jika sekarang saja kita sudah bahagia. Aluna terlalu terobsesi dengan masa depan yang belum pasti. Dia bahkan sering melewatkan jam makan siang, hanya untuk mengerjakan PR yang akan di kumpulkan minggu depan, hanya demi bisa punya waktu lebih banyak bermesraan dengan buku-buku pelajaran. Ya ... ya ..., kalian dengarkan saja ucapan dari cowok yang kehidupannya bergelimang materi seperti itu. Dia tidak akan pernah tahu, rasanya sakit jika dia tidak pernah jatuh. Ini, Aluna yang bilang. Apa saking bahagianya, dia tidak pernah merasakan kesedihan sekalipun dalam hidupnya? Mungkin secara materi, dia tidak kurang satu apapun, tapi bagaimana dengan mental, hati, atau apalah itu. Apa memang kehidupannya seringan bulu angsa? Tanpa beban, tanpa perlu memikirkan badai seperti apa yang akan datang besok?