When Love Finds Its Way

Pernikahan Arini dan Ferdian terasa luar biasa. Arini tak menemukan satu kejanggalan apapun dalam hubungan yang diawali dengan perjodohan tersebut.

Sampai suatu malam, di tengah acara makan malam privat untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, tiba-tiba saja Arini mengeluarkan darah dari mulutnya setelah meminum mocktail kesukaannya.

"Ahh ... obatnya sudah mulai bekerja," ujar Ferdian sambil menggoyang-goyangkan gelas wine miliknya, menatap Arini yang kesulitan bernapas dan mulai meneteskan air mata.

Arini sudah tidak bisa bersuara, lehernya terasa terbakar, pun dengan dadanya yang mulai ikut terbakar saat seorang wanita masuk dan duduk di atas pangkuan Ferdian.

"Sayaaang ... aku takut melihat wanita ini," ujar Cara, asisten Arini yang kini merengek di atas pangkuan Ferdian.

"Tunggulah sebentar lagi. Dalam 1 menit, wanita ini akan mati dan Atmaja Group akan menjadi milik kita." Ferdian mulai mencumbu Cara, di depan Arini yang kini sudah tergeletak di lantai tanpa sempat menanyakan apa-apa.

Kurang dari 1 menit, apa yang Ferdian katakan menjadi kenyataan. Pandangan Arini menggelap. Ia benar-benar mati sekarang.

"Nona? Anda masih belum bangun?" Tiba-tiba sebuah suara menarikku dari tempat gelap dan menyesakkan.

Apa ini? Apa aku hidup kembali? Atau yang tadi cuma mimpi?