Note: Ini bukan cerita tentang sosok pahlawan bertubuh besar dan berwarna hijau. Sekali lagi, ini bukan cerita tentang Hulk. Ini cerita tentang Bima, dan semua kesialan paket komplit dalam hidupnya. Tentang friendzone, second choice, second lead, sad boy, dan cinta yang bertepuk sebelah tangan. ___ Jika ada lomba pria paling malang di dunia, maka tak perlu menunggu sampai perlombaan berakhir, karena author akan lebih dulu menobatkan Bima sebagai pemenangnya. Bagaimana tidak, pria bodoh nan pengecut itu bahkan lebih memiliki menulis beratus-ratus lembar puisi, daripada harus bersikap gentle dengan mengungkapkan perasaannya pada Mutia, sahabat yang telah dicintainya selama lebih dari 17 tahun itu. Entah yang salah di sini adalah Bima, atau Mutia, si gadis centil, narsis, dan mempesona, yang bisa-bisanya kehilangan insting 'Peka' yang biasa dimiliki oleh semua jenis betina di dunia, sampai-sampai tak menaruh curiga pada effort luar biasa yang Bima lakukan, yang dianggapnya hanya kebaikan biasa pada sesama manusia. Bagi Mutia, Bima hanya sahabatnya, tapi bagi Bima, Mutia adalah dunianya. Ngenes sekali bukan? Kemunculan Giovani Abraham, si iblis rupawan, yang badboy, kasar, temprament, namun populer, membuat Bima harus kembali merasakan cemburu luar biasa. Melihat Mutia yang mendadak menjadi cegil yang berambisi menjadi pacar dari lelaki berbendera merah itu, bahkan sampai rela merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita. Membuat Bima bertanya-tanya, "Kenapa perempuan lebih memilih mengejar lelaki red flag daripada menerima lelaki green flag yang sudah jelas-jelas tulus mencintainya?" Penasaran, yuk baca! (PENTING: JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR! AKU MAKSA! --Bercanda 😊 Tapi kalau mau gak papa, hehe.. Oke deh, selamat membaca guys, happy reading..
3 parts