"Mas, kalau kamu tahu aku bukan orang yang terlibat insiden yang menjadi alasanmu menikah, apakah kamu akan langsung menceraikanku dan membebaskanku begitu saja?" Pertanyaan itu terus berputar di benak Zila. Sudah lebih dari 3 bulan wanita itu dinikahi oleh seorang CEO perusahaan terkemuka, namun mereka tak pernah sama sekali kedapatan berduaan bahkan untuk saling menegur sapa pun sang CEO enggan. Nyatanya selama ini status pernikahan mereka hanyalah sebuah kedok untuk menutupi sebuah insiden di masa lalu. Apakah Zila akan tetap mempertahankan rumah tangganya dikala menanggung kepahitan atas kesalahan orang lain yang dituduhkan kepadanya? Atau ia memilih mengakhiri untuk dapat terbebas dari kungkungan CEO tak berperasaan dengan cara membongkar kebenaran akan identitasnya?