Kupu-kupu yang malang ini hanya bisa terlihat indah. Deritanya disaat tumbuh diabaikan dan dibalaskan "aku juga lebih menderita". Hingga ia tetap tumbuh dengan sayap menawan tanpa tahu sayapnya tidak sempurna. Aku hanya ingin didengarkan dan ku harap juga dipahami. Kalaupun tidak kalian dengarkan, tolong jangan sepelekan sakit ku. Begitu sulitkan memberi telinga padaku? Tulisan ini sebagian dari kisah nyata seorang anak kedua. Tulisan ini terinspirasi dari buku self-improvment "I want To Die but I Want Eat Tteokpokki" by. Baek Se Hee.