"Aku tidak lagi merasa bahwa pernikahan ini bisa dilanjutkan." - Abimanyu, Pengacara Perceraian, 33 tahun. "Aku ingin meluruskan seluruh permasalahan rumah tanggaku, jikalau itu mungkin." - Andhara, Psikolog Sekolah, 32 tahun. Bagaimana jika kau dihadapkan pada sebuah permasalahan di mana kau tak tahu lagi apa yang sesungguhnya salah dan tak tahu pula bagaimana menyelesaikan masalah? Kau terus bergelut dengan asumsi-asumsi di dalam benak, tanpa memberikan kesempatan dirimu untuk melakukan aksi. Kau terus mempercayai apa-apa saja yang hanya ingin kau percayai. Kau mungkin berperang dengan dirimu sendiri dan pasanganmu adalah korban ketidakmampuanmu untuk mengelola diri dan emosimu. Pernikahan ini mungkin berada di ujung jurang, sedangkan kau sedang terperosok ke bawah, menggenggam seutas tali dengan begitu eratnya hingga sayatan darah mengucur dari telapak tanganmu. Genggaman tanganmu pada tali semakin lama semakin memberi perih. Luka terus merobek dinding kulitmu, bertemu muka dengan lapisan-lapisan dalam kulit. Sakit bukan main. Jika sudah begitu, kau akan melompat ke dasar jurang atau bertahan? Sebuah kisah tentang pernikahan yang berada di ujung tanduk. Tidak ada trigger warning tertentu. Selamat membaca! WISH YOU THE SAME, by shonescreation.
3 parts