Keyla Anastasya adalah seorang gadis remaja yang hidupnya berubah drastis sejak ayah kandungnya meninggalkan keluarganya. Kini, ia tinggal bersama ibu dan adiknya, memikul beban yang seharusnya tidak perlu ia tanggung di usianya yang masih muda. Kehidupannya yang dulu bebas dan penuh keceriaan kini terasa terkekang oleh tanggung jawab yang berat. "Iya, Ma. Nanti Key ke sana," jawabnya sambil menghela napas panjang. Meski hatinya dipenuhi kebimbangan dan kegelisahan, Keyla bertekad untuk tidak memperlihatkan hal itu kepada ibunya. Ia tak ingin menambah beban pikiran sang ibu. Sebelum berangkat, Nandin berpesan, "Oh iya, Mama udah simpan ASI-nya di dalam lemari pendinginan. Nanti kalau Lila mau minum, kamu angetin dulu ya sebelum dikasih." Keyla menjawab singkat, "Iya, Ma. Nanti Key angetin kalau Lila minta minum," dengan nada datar. Ia berjalan menuruni tangga dengan langkah berat, merasa hidupnya semakin membosankan. Keadaan rumah, rutinitas yang monoton, dan tanggung jawab untuk Lila membuatnya merindukan kebebasan yang pernah ia miliki. Sesampainya di bawah, tangisan Lila memenuhi ruangan. "Jangan nangis lagi," gumam Keyla sambil menyodorkan botol susu kepada adiknya. Meskipun kesal dengan tangisan yang tak kunjung berhenti, tangis Lila mereda setelah ia mendapatkan susu dari botolnya. Rutinitas ini terus berulang setiap hari. Hingga pada suatu hari, Keyla lupa untuk membawa ASI perah milik ibunya. Kecerobohan ini membuatnya terjebak dalam situasi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. "Susuin aja, Key, daripada dia nangis terus," celetuk Windi. "Ngaco kalian. Gue kan bukan emaknya," balas Keyla dengan nada kesal. "Terus, lo mau cari susu di mana? Emang ada di tempat kayak gini?" timpal Salma, menambah frustrasi Keyla. Dan hal yang tak dirinya diinginkan pun terjadi.
8 parts